Selama    ini, pecandu seks sering dialamatkan pada kaum pria. Stigma tersebut    mungkin akibat cara pandang yang mengatakan bahwa pria adalah pihak  yang   seharusnya agresif di ranjang.
Kenyataannya,   wanita juga bisa  mengalami masalah kecanduan seks. Agresitivitas dan   pihak yang mengawali  aktivitas seks juga bisa diselesaikan oleh  wanita.  Kenali wanita  pecandu seks lewat beberapa ciri berikut,  seperti  diungkap Times of  India.
1. Senang jadi magnet perhatian
Wanita  yang menderita kecanduan  seks  (nymphomaniac) membutuhkan perhatian  dari lebih dari satu orang.  Dia  bisa pergi sejauh apapun untuk menjadi  magnet bagi banyak pria.  Jadi,  berhati-hatilah jika pasangan Anda  menebar pesona pada seluruh  teman,  kolega, dan bos Anda, ataupun pria  yang baru ditemuinya.
2. Selalu dalam suatu hubungan 
Masa   lalu hubungan mendorongnya  terus meneruskan seri baru hubungan dengan   pria lain. Alasan mengapa dia  tidak pernah sendiri adalah bahwa ia   tidak bisa berdiri sendirian.
3. Seks di mana-mana 
Tidak   peduli apa yang Anda  katakan padanya, ia hanya akan menguraikan arti   atau konotasi seksual  untuk memuaskan dirinya. Dia akan melampirkan   setiap percakapan dengan  erotisme yang akhirnya mengarah pada hubungan  seks.
4. Seks adalah obat 
Untuk   semua rasa sakit,  kecemasan, dan masalah, satu-satunya obat yang   bekerja untuknya adalah  seks. Dia tidak bisa melupakannya.
5. Terlalu sering, terlalu cepat 
Itu   harapannya dari hubungan.  Sementara wanita normal cukup dengan   berciuman dan berpelukan, dia sudah  terbakar dengan keinginan membara   untuk berada di tempat tidur dengan  Anda, dengan penuh perintah untuk
Anda, tentu saja!
6. Tolak dia dan lihat reaksinya
Setiap   pria mengalami hari di  mana libidonya sedang rendah dan gagal  membalas  gairah Anda. Tapi,  berani menolak seorang nympho atau pecandu  seks,  maka dia akan menyentuh  pola perilaku ekstrem, termasuk  meludahi Anda,  depresi, dan rasa takut  terhadap penarikan dari segala  sesuatu di  sekelilingnya. Kecenderungan  ekstrem bunuh diri juga bisa  menjadi  pertimbangannya.
"Tidak   mungkin bagi pecandu seks  mewujudkan kebutuhan pengobatan untuk   masalahnya. Dalam berbagai kasus,  itu adalah hak prerogatif. Butuh   kesabaran untuk meyakinkan dia menemui  seorang pakar. Kurangnya   treatment tidak bisa hanya mengungkapkan rasa  malu akut pada pecandu   seks, tetapi juga menyandarkan mereka dalam  masalah hukum, terutama   dalam kasus wanita, "jelas psikiater Dr Aruna  Broota.






No comments:
Post a Comment